Kamis, 16 Juni 2011

Sang Bidadari Subuh

Cintaku…
Bukanlah kedudukan dan harta berlimpah yang kupersembahkan untukmu…
Aku hanyalah fakir…
Bernafas dengan oksigen Rabb-ku…
Berdiri dengan raga yang dipinjamkan Rabb-ku…
Sampai kapanpun aku hanyalah fakir…
Namun tidak saat engkou milikku…
Karena engkou adalah perpaduan dari zamrud, permata, berlian, dan emas….
Perhiasan yang lebih berharga dari semua perhiasan di dunia…
Bagaimana tidak???
Shalat lima waktu adalah oksigenmu…
Dzikir adalah nafasmu…
Tahajud adalah istirahatmu…
Sunat fajar, lebih baik dari seluruh isi dunia adalah sarapan pagimu…
Dan busanamu…
Adalah kelembutan dan kesabaran pribadimu…
Ya Allah… Terima Kasihku…
Telah engkou berikan kesempatan kepadaku untuk memperbaiki hidupku…
Dan pernah memiliki salah satu perhiasan paling berharga ciptaan-Mu…
Nur Rububiyah Al-Adawiyah…
Kou lebih dari sebuah gazebo teduh untukku…
Karena engkou… adalah istana berlian dalam surga duniaku…
Engkou… adalah tamu indah di pintu Subuh…
Yang menyejukkan hawa hidupku dengan takwamu…
Menemani dan melapisi semua salahku dengan sabarmu…
Tetaplah menjadi Bidadari Subuh penyejuk dunia…
Dari fajar nafasmu…
Hingga terbenamnya waktumu….

Serambi bambu, 18 Juli 2009
Dikutip dari: Novel Sang Bidadari Subuh, Ramadha Ts.H, Sabill 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar