1. Jika ingin menulis novel dan diterima oleh penerbit untuk diterbitkan, sebaiknya hunting ke toko buku terlebih dahulu. Lihat dan baca hasil terbitan beberapa penerbit. Pelajari karakter penerbit dari novel-novel yang diterbitkannya. Putuskan salah satu atau dua penerbit yang karakternya hampir dapat anda kuasai untuk membentuknya dalam novel anda.
2. Imajinasi. Hal yang sangat penting dalam menulis fiksi adalah imajinasi. Berimajinasilah sebebas mungkin. Lebih baik berimajinasi secara bebas dulu tanpa menulisnya. Di tempat, waktu atau keadaan yang tidak direncanakan untuk menuliskannya, misal saat jam kosong sekolah/kuliah, mengendarai kendaraan, makan atau apapun. Imajinasi yang tidak direncanakan sering kali dapat mengalir lebih mudah dibandingkan dengan imajinasi yang dipaksakan seperti harus berimajinasi untuk langsung diketik/ditulis.
3. Banyaklah membaca untuk menambah inspirasi, pengetahuan dan berbagai pengalaman berharga dalam menyusun kalimat. Banyak membaca akan memberikan ruh tersendiri dalam hasil tulisan anda.
4. Jika telah menemukan imajinasi cerita, tuliskan secara ringkas inti dari cerita imajinasi anda. Ringkasan ini terdiri dari siapa saja tokohnya, bagaimana watak tiap tokohnya, awal cerita, konflik cerita dan akhir cerita yang diinginkan. Ringkasan cerita sangat penting dalam membuat novel, ringkasan cerita ibarat sebuah pedoman dalam penulisan novel yang ceritanya lebih panjang dan detail daripada cerpen. Tanpa ringkasan, saat sampai ditengah-tengah penulisan, seringkali penulis pemula merasa kebingungan dalam melanjutkan ceritanya.
5. Harus Giat. Nulis cerita yang panjang harus ada jiwa yang giat biar novelnya nggak terbengkalai karena malas. Ayolah menulis, menulis jelek pada saat tidak mud lebih baik daripada tidak menulis sama sekali. Kalaupun mud lagi jelek, setidaknya tulisan buruk hasil mud jelek itu tercipta dan lain waktu dapat secara alami diperbaiki jika mud itu telah membaik.
6. Harus sabar. Hal berharga itu tidak dapat dicapai dengan instan. Semua butuh proses dan harus benar-benar sabar untuk melanjutkan tiap detail cerita hingga sampai finish.
7. Menulislah… berkaryalah… setidaknya 1 karya dalam seumur hidup. Semangatlah… Buktikan kita pernah hidup di dunia ini sebagai manusia. Karena manusia satu-satunya makhluk Tuhan yang berotak dan berhati… dua alat yang sempurna untuk berkarya melukis dunia dengan tinta^^.
8. Langkah terakhir jika naskah novel telah selesai anda tulis, ajukan ke penerbit yang di awal telah anda tentukan dan pelajari karakternya. Tunggu hasil jawabannya dengan sabar. Jangan pernah takut gagal atau ditolak penerbit. Tulisan yang ditolak penerbit bukan berarti tulisan itu jelek. Pahamilah bahwa tiap penerbit memiliki cara pandang dan sifat yang berbeda-beda seperti halnya manusia. Penerbit A tidak suka, Penerbit B bisa saja suka. Pokoknya jangan lelah dan putus asa dalam menawarkannya ke berbagai penerbit. Pernah dengar kan cerita J.K Rawlink yang ditolak oleh hampir semua penerbit di London? Dan akhirnya satu penerbit menerimanya dan menjadikan namanya mendunia.
CURRICULUM VITAE
1. NAMA : Ramadha Tsulatsi Hajar
2. TTL : Surabaya, 19 April 1990
3. ALAMAT : Raya Benowo no: 2-B, Surabaya.
4. RIWAYAT PENDIDIKAN:
· SDN Benowo I/124 Surabaya.
· SMP Wachid Hasyim 7 Surabaya.
· SMA Negeri 1 Menganti-Gresik.
· Sedang menempuh S1 di PGMI-IAIN Sunan Ampel Surabaya.
5. PENGALAMAN ORGANISASI:
· OSIS SMAN 1 Menganti Gresik.
· HMJ Matematika Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
· HMJ PGMI-IAIN Sunan Ampel.
6. BUKU :
· Sang Bidadari Subuh.
· Happy Friendship With Shalat.
· Layar-Layar Langit.
7. MOTTO:
Berangkat dari iman dan ilmu, tak ada hal yang tak mungkin.
MOTIFASI MENULIS:
1. Dakwah
2. Persembahan untuk seseorang
3. Tabungan do’a untuk orang tua.
MANFAAT MENULIS:
1. Melatih berfikir sistematik dan logis.
2. Terlatih dalam mengungkapkan gagasan.
3. Meluaskan pengetahuan.
4. Mengasah kecerdasan otak.
5. Menyehatkan mental. James Pennebaker, Ph.D, dan Janet Seager, Ph.D, dalam jurnal Clinical Psychology bahwa orang yang memiliki kebiasaan menulis umumnya memiliki kondisi mental lebih sehat dari mereka yang tidak punya kebiasaan tersebut.